JSMedia – Masyarakat di era internet seperti saat ini, tentunya sudah jauh berbeda karakternya dengan beberapa tahun yang lalu. Ya, saat ini orang cenderung lebih kritis atas apa yang sedang menjadi perhatiannya. Tak terkecuali dengan layanan asuransi yang jadi lebih relatable belakangan ini. Alhasil, siapa pun yang hendak membeli produk perlindungan akan selalu memikirkan pertanyaan asuransi dalam benaknya, mulai dari seberapa relevan hingga untung ruginya.
10 Pertanyaan Asuransi Secara Umum
Perlu diketahui pula bahwa pertanyaan asuransi muncul bukan hanya dikarenakan oleh karakteristik orang yang memang semakin kritis, namun juga karena produk yang semakin beragam. Ya, saat ini semakin banyak perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai produk asuransi demi memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Masing-masing perusahaan pun menawarkan kelebihan dan kekurangan yang juga memicu pertanyaan asuransi lainnya.
Nah, jika Anda termasuk salah satu orang yang berencana membeli produk asuransi dalam waktu dekat, daftar pertanyaan asuransi berikut ini mungkin ada baiknya Anda ikuti. Tentu saja agar Anda memiliki referensi yang cukup sehingga menjadi lebih yakin dalam mempertimbangkan membeli suatu produk asuransi dan membayar premi secara rutin tanpa merasa terbebani.
1. Kenapa Harus Asuransi?
Mungkin ini adalah pertanyaan pertama yang muncul dalam pikiran orang yang akan membeli suatu produk asuransi, terlepas apapun jenis perlindungan yang diinginkan. Jawaban pertanyaan ini bisa saja bersifat relatif antara orang satu dan yang lainnya. Namun bisa pula dikembalikan pada manfaat utama dari asuransi itu sendiri, yaitu mengamankan keuangan dari berbagai risiko. Lebih detail, berikut manfaat asuransi yang mungkin bisa menjawab pertanyaan ini:
- Mengamankan Keuangan
Anda bisa saja menyisihkan penghasilan sebagai tabungan atau dana darurat. Sayangnya, keuangan masih tak bisa luput dari ancaman risiko tak terduga seperti kecelakaan ataupun sakit. Seandainya risiko semacam ini terjadi pada Anda atau keluarga, Anda bisa menekan kekacauan finansial cukup dengan membayar premi. Nominal premi yang relatif lebih ringan dan bahkan bisa dijadikan sebagai investasi ini dapat dialokasikan sebagai pengeluaran rutin dan bukan sebagai beban.
- Pengalihan Risiko
Asuransi bekerja dengan kontrak yang berdasar pada prinsip pengalihan risiko keuangan dari pihak tertanggung (Anda) kepada Penanggung (perusahaan asuransi). Dalam hal ini, Anda wajib membayar premi untuk bisa mendapatkan hak pengalihan risiko tersebut. Sementara perusahaan asuransi yang berhak menerima pembayaran premi, berkewajiban menanggung risiko yang Anda alami sesuai perjanjian dalam polis.
- Melindungi Keluarga
Beberapa produk asuransi juga menawarkan perlindungan yang lebih lengkap. Selain menanggung risiko yang bisa terjadi pada diri Anda, asuransi juga bisa menawarkan manfaat perlindungannya bagi keluarga Anda. Misalnya, dengan membayar 1 premi, Anda bisa mendapat perlindungan biaya kesehatan untuk anggota keluarga yang Anda sayangi. Hal ini membuat perlindungan jadi lebih efisien bagi Anda dan keluarga.
- Membantu Melewati Masa Sulit
Memang, ungkapan badai pasti berlalu bisa saja ada benarnya. Hanya saja, bagaimana Anda melaluinya adalah hal yang beda lagi. Pada masa-masa sulit yang menentukan, ada orang yang mengalami stress hingga frustasi mencoba segala cara yang bisa saja justru sangat merugikan. Menggunakan perlindungan asuransi, Anda bisa melewati masa sulit dengan lebih tenang karena Anda masih memegang kendali.
- Menunjang Produktifitas
Bagi sebagian orang, premi asuransi yang dibayarkan secara rutin bisa saja sekedar menambah pengeluaran. Namun apabila dihitung lagi, nyatanya pengeluaran yang nominalnya cenderung ringan dan bisa dijadikan sebagai tabungan ini bisa saja bukan lagi menjadi beban. Perlindungan asuransi bisa memberikan ketenangan yang realistis, yang artinya juga bisa menunjang peningkatan produktifitas Anda. Apalah artinya sedikit pengeluaran tambahan jika Anda masih bisa menganggarkannya?
2. Bagaimana Cara Memilih Asuransi yang Benar?
Tentu saja, jawaban dari pertanyaan ini harus didasarkan pada kebutuhan dan keinginan Anda. Hindari membeli suatu asuransi hanya karena ikut-ikutan atau iming-iming dari agen asuransi. Untuk itu, yang bisa Anda lakukan antara lain:
- Menentukan asuransi apa yang dibutuhkan, misalnya asuransi jiwa, asuransi kesehatan atau asuransi lainnya,
- Menentukan kriteria manfaat, fitur dan layanan spesifik yang Anda inginkan dari suatu produk asuransi,
- Menentukan seberapa besar pendapatan yang bisa disisihkan untuk membayar premi,
- Memperhitungkan rasio biaya dan manfaat,
- Memastikan reputasi dan kredibilitas dari perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi.
3. Risiko Apa Saja yang Bisa Ditanggung Perusahaan Asuransi?
Sebagai pengalihan risiko, perusahaan asuransi memang berkewajiban untuk memberikan manfaat pertanggungan atas hal-hal merugikan yang terjadi pada Anda. Namun penting untuk diketahui bahwa hal apa saja yang ditanggung risikonya ini bisa saja berbeda antar produk maupun antar perusahaan asuransi. Biasanya hal ini tergantung pada jenis asuransinya, manfaat yang diinginkan Tertanggung hingga nominal premi yang dibayarkan.
4. Bagaimana Cara Perhitungan Jumlah Premi?
Berapa besarnya premi yang harus Anda bayarkan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Idealnya nominal yang dijelaskan pada polis asuransi ini ditentukan dari jenis asuransi, manfaat yang bisa didapat, fitur dan layanan tertentu, hingga kebijakan perusahaan asuransi. Biasanya perusahaan asuransi menggunakan rumus “jumlah premi = tarif premi x jumlah pertanggungan”.
5. Berapa Premi yang Harus Dibayarkan dan Sampai Kapan?
Setelah menghitung jumlah premi yang harus dibayar, selanjutnya Anda bisa memperkirakan sendiri berapa nominal premi yang sanggup Anda bayarkan selama jangka waktu yang Anda pilih. Tentu saja, nominal tersebut juga disesuaikan dengan jenis asuransi yang dipilih dan ketentuan dari perusahaan asuransi. Misalnya, ada produk asuransi dari suatu perusahaan yang menawarkan manfaat seumur hidup cukup dengan membayar premi selama 10 tahun saja, atau sampai berusia 60 tahun dan lainnya.
6. Lupa Bayar Premi, Apa Akibatnya?
Meskipun ada fitur auto-debet, masalah seperti tunggakan premi tetap bisa saja terjadi pada siapapun. Kalau sampai terlambat atau lupa tidak membayar premi, maka Anda perlu merujuk kembali pada dokumen polis asuransi yang Anda pegang. Jika Anda lupa, baca kembali tentang aturan dan kebijakan keterlambatan membayar premi. Jika Anda lupa membayar premi asuransi, maka hal terburuk yang bisa saja terjadi adalah kehilangan manfaat perlindungan sebelum Anda melunasinya.
7. Bagaimana Jika Gagal Bayar Premi?
Karena satu atau lain hal, tak menutup kemungkinan terjadi masalah pada keuangan Anda yang kemudian mengakibatkan tidak sanggup membayar premi. Di lain sisi, Anda juga tidak ingin kehilangan manfaat kepesertaan asuransi. Situasi yang disebut sebagai gagal bayar ini biasanya berujung pada penawaran opsi solusi dari agen asuransi yang berupa masa tunggu. Solusi ini memungkinkan polis tidak langsung ditutup meskipun pembayaran premi sudah masuk jatuh tempo.
8. Seberapa Limit Pertanggungan yang Didapatkan?
Jumlah maksimal manfaat pertanggungan, entah itu sebagai ganti rugi, santunan atau lainnya, tentu saja akan berbeda berdasarkan jenis asuransi, premi yang dibayar dan faktor relevan lainnya. Namun sebagai gambaran, umumnya nominal paling besar dari pertanggungan ini mencapai Rp 1 miliar. Penting bagi Anda untuk mengetahui limit pertanggungan ini agar dapat merasakan manfaat optimal dari produk asuransi yang digunakan.
9. Dapatkah Polis Asuransi Dibatalkan?
Umumnya, polis asuransi bisa saja dibatalkan. Hanya saja, mekanisme pembatalan berikut syarat dan ketentuan yang dikenakan bisa saja berbeda antar produk asuransi dan antar perusahaan. Hal ini karena setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing terkait pembatalan polis sehingga Anda perlu mempelajarinya terlebih dahulu sebelum membeli. Dalam pembatalan ini, Anda mungkin tidak bisa langsung mendapatkan kembali semua dana yang sudah dibayarkan karena adanya masa cooling off (14 hari).
10. Apakah Mengajukan Klaim Asuransi itu Rumit?
Dengan makin banyaknya perusahaan asuransi yang mendigitalkan layanannya, idealnya pengajuan klaim tidak akan sesulit sebelumnya. Namun demikian, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa layanan asuransi yang akan dibeli memang tidak menggunakan mekanisme klaim yang rumit. Pada umumnya, cara mengajukan klaim adalah sebagai berikut:
- Segera melaporkan kejadian yang merupakan risiko yang ditanggung
- Melengkapi isian formulir klaim
- Menyiapkan semua dokumen yang menjadi syarat pengajuan klaim
- Menyerahkan formulir klaim dan dokumen syarat kepada pihak asuransi
- Menunggu proses verifikasi pengajuan klaim
- Apabila pengajuan klaim diverifikasi, perusahaan asuransi akan mulai memproses klaim
Kesimpulan
Bagaimana, apakah daftar pertanyaan asuransi secara umum di atas sudah lebih meyakinkan Anda sebelum membeli produk asuransi? Tak perlu tergesa-gesa, dan lakukan penelusuran lebih lanjut tentang hal-hal spesifik terkait jenis asuransi yang Anda butuhkan. Dan selalu ingat, gunakan perlindungan asuransi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda agar mendapatkan manfaat terbaik tanpa merasa terbebani.